hay,,,,aku membawa tulisan lagi tentang Letak Nilai. Bagi yang penasaran langsung aja yuk. Semoga bermanfaat.
Pada sadarnya nilai itu terletak di antara persoalan intrinsik dan ekstrinsik. Nilai intrinsik merupakan nilai itu berada di dalam objek itu sendiri. Sedangkan nilai ekstrinsik adalah adanya nilai tergantung pada penghargaan subjek. Perbedaan penghargaan terhadap objek serta hubungan terhadap objek akan sangat tergantung pada bakat, naluri, pendidikan, sejarah, ruang, waktu, selera, pengetahuan dan lain-lain. Selain itu, disposisi individu dipengaruhi oleh kebudayaan, agama, dan adat istiadat masyarakat. (Soejono Dirdjosiswono,1996:107)
Nilai tidak akan ada dengan sendirinya atau nilai itu tidak berdiri sendiri, sebagaimana wujud dari suatu barang. Maka suatu barang tertentu ia akan tetap ada, walaupun manusia itu tidak ada, atau tidak ada manusia yang melihatnya. Bunga-bunga atau alam dengan pemandangan yang indah akan tetap ada, walaupun tidak ada mata yang memandang atau walaupun tidak ada manusia yang mengagumi keindahannya. Akan tetapi nilai itu menjadi tidak ada, kalau manusia tidak ada, atau tidak melihatnya. Karena nilai itu baru timbul, ketika terjadi suatu hubungan interaksi antara manusia sebagai subjek dan hal yang dilihat serta yang dinilai sebagai suatu objek. Setelah terjadinya kontak antara subjek dengan objek, baru setelahnya timbullah masalah nilai, perbedaan selera atau perbedaan sudut pandang yang didasarkan, apakah karena pengetahuan, pengalaman, dan sebagainya, maka menyebabkan perbedaan terhadap nilai. Perbedaan ini merupakan sumber dari perbedaan pandangan dan sikap, selanjutnya
menuju kepada perselisihan, tantangan, bentrokan, kenapa hal semacam ini dapat terjadi, tak lain adalah karena di samping karena perbedaan sebab, juga dikarenakan perbedaan penilaian yang kemudian menjadi latar belakang.
Maka untuk dapat disimpulkan; perbedaan selera adalah merupakan perbedaan hubungan antara subjek dengan objek, nilai tidak dapat berdiri sndiri (pada barang), nilai selalu berharga bagi seseorang (karena sifat hubungan subjek dan objek), dan nilai tidak diberikan oleh barang atau tindakan, akan tetapi oleh jiwa manusia. Walaupun nilai diciptakan oleh subjek, namun nilai juga memiliki kepribadian sendiri, ia tidak dapat diperlakukan oleh jiwa secara sewenang-wenang atau sekehendak hati. Di sini tersembunyi garis persamaan nilai pada individu dan kesatuan sosial, karena itulah kemudian orang dapat berkata tentang segi objektivitas nilai. Nilai diberikan kepada objek berdasarkan sifat ideal, nilai itu serba tetap, tapi objek kepada apa nilai itu dikaitkan dapat berubah-ubah. Misalnya; nilai indah itu serba tetap, nilai ini misalnya dilekatkan pada lukisan. Lukisan itu dapat berubah-ubah atau berbeda-beda, dan tentunya memang demikian adanya. Karena itulah, nilai itu dapat dipisahkan dari lukisan. Nilai baik dan buruk itu selalu tetap. Tetapi tindakan ke dalam mana nilai itu dimasukkan berbeda-beda. Nilai yang diberikan manusia kepada suatu objek, maka dihayatinya berdasarkan bahan-bahan dapat ditangkap. (Sidi Gazalba,1981:485-491).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar