Hay kawan, aku balik lagi dengan membawa pengetahuan yang mungkin akan membantu kalian tentang pembahasan tentang korosi atau yang biasa kalian sebut karat. Langsung aja ya...
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.
Sebagian orang mengartikan korosi sebagai karat, yakni sesuatu yang hampir dianggap sebagai musuh umum masyarakat. Karat (rust) adalah sebutan yang belakangan ini hanya dikhususkan bagi korosi pada besi, padahal korosi merupakan gejala destruktif yang mempengaruhi hampir semua logam.Walaupun besi bukan logam pertama yang dimanfaatkan oleh manusia, tidak perlu diingkari bahwa logam itu paling banyak digunakan, dan karena itu, paling awal menimbulkan masalah korosi serius. Karena itu tidak mengherankan bila istilah korosi dan karat hampir dianggap sinonim (Chamberlain, 1991).
Reaksi reduksi oksidasi merupakan reaksi yang disertai pertukaran elektron antara pereaksi, yang menyebabkan keadaan oksidasi berubah. Dari sejarahnya, istilah oksidasi diterapkan untuk proses-proses dimana oksigen diambil oleh suatu zat. Maka reduksi dianggap sebagai proses dimana oksigen diambil dari dalam suatu zat. Kemudian pengangkapan hidrogen juga disebut reduksi, sehingga kehilangan hidrogen harus disebut dengan oksidasi. Sekali lagi reaksi-reaksi lain dimana baiik oksigen maupun hidrogen yang tidak ambil bagian belum bisa dikelompokkan sebagai oksidasi atau reduksi sebelum definisi oksidasi dan reduksi yang paling umum, yang didasarkan pada pelepasan dan pengambilan elektron, disusun orang (Svehla, 1990).
Korosi dapat digambarkan sebagai sel galvanik yang mempunyai hubungan pendek dimana beberapa daerah permukaan logam bertindak sebagai katoda dan lainnya sebagai anoda, dan rangkaian listrik dilengkapi oleh aliran electron menuju besi itu sendiri. Sel elektrokimia terbentuk pada bagian logam dimana terdapat pengotor atau di daerah yang terkena tekanan (Oxtoby, dkk., 1999).
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi , sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi . Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2 O 3 .nH 2 O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.
Korosi merupakan proses elektrokimia . Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode , di mana besi mengalami oksidasi.
Fe(s) <--> Fe2+ (aq) + 2e
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang bertindak sebagai katode , di mana oksigen tereduksi.
O 2 (g) + 4H + (aq) + 4e <--> 2H 2 O (l)
atau
O 2 (g) + 2H 2 O (l) + 4e <--> 4OH -(aq)
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi(Svehla, 1990).
Faktor-Faktor Penyebab Korosi
Faktor yang berpengaruh terhadap korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu yang berasal dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan meliputi kemurnian bahan, struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur kelumit yang ada dalam bahan, teknik pencampuran bahan dan sebagainya. Faktor dari lingkungan meliputi tingkat pencemaran udara, suhu, kelembaban, keberadaan zat-zat kimia yang bersifat korosif dan sebagainya.
Bahan-bahan korosif (yang dapat menyebabkan korosi) terdiri atas asam, basa serta garam, baik dalam bentuk senyawa maupun anorganik. Penguapan dan pelepasan bahan-bahan korosif ke udara dapat mempercepat proses korosi. ( Purba, Michael.2007)
Pencegahan Korosi:
• Pembuatan logam homogen.
Pada pembuatan logam dalam industri diusahakan agar zat-zat tercampur sehomogen mungkin dalam logam tersebut. Hal ini untuk menghindari tertumpuknya campuran tersebut di satu bagian,sehingga tidak terjadi perbedaan potensial listrik antarzat yang dapat memicu terjadinya korosi.
Pelapisan dengan cat
Pelapisan logam dengan cat bertujuan untuk mencegah kontak antara permukaan logam dengan
udara yang mengandung oksigen dan uap air.
• Pelapisan dengan logam lain
Jika logam besi dilapisi Cu (tembaga), Sn (timah), besi akan terlindungi dari korosi karena potensial
reduksi Cu dan Sn lebih positif (Eº Cu2+ | Cu = +0,34 Volt dan Eº Sn2+ | Sn = ‐0,14 Volt) daripada
potensial reduksi besi (Eº Fe2+ | Fe = ‐0,44 Volt). Namun bila lapisan ini bocor sehingga lapisan Cu
dan Sn terbuka, besi akan mengalami korosi dengan cepat. Selain Cu dan Sn, logam lain yang dapat
digunakan adalah perak (Ag), emas (Au), nikel (Ni), dan platina (Pt).
• Cara proteksi katodik
Jika logam besi dihubungkan dengan seng (Zn), besi tersebut akan sukar mengalami korosi. Hal ini
disebabkan seng lebih mudah teroksidasi dibandingkan besi dimana potensial reduksi Zn (Eº Zn2+ |
Zn = ‐0,76 Volt) lebih negatif daripada potensial reduksi Fe (Eº Fe 2+ | Fe = ‐0,44 Volt). Seng bereaksi
dengan O2 dan H2O dalam lingkungan yang mengandung CO2 dan membentuk seng karbonat. Seng
karbonat berfungsi untuk melindungi seng itu sendiri dari korosi. Cara ini disebut juga cara katode
pelindung. Logam Magnesium (Mg) yang termasuk alkali tanah banyak digunakan untuk keperluan
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar